PENCEMARAN
AIR KINI MENJAMUR DIMANA-MANA
PENCEMARAN AIR
Dapatkah Anda bayangkan jika di dunia
ini tidak ada air? ya tentu saja tidak pernah ada kehidupan seperti yang ada
sekarang ini. Air memang mutlak diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk
hidup lainnya. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Demikian juga dalam
kehidupan kita sehari-hari, air sangat diperlukan untuk berbagai kegiatan di
dalam rumah tangga, juga untuk pertanian, transportasi serta rekreasi. dalam
industri, air digunakan antara lain sebagai bahan pengolah, pendingin dan
pembangkit tenaga.
Latar belakang
Pada awal sejarah manusia, sifat dan
ragam pencemaran yang dilakukan manusia adalah sederhana. Jenis zat atau
senyawa yang terlihat di dalam masalah ini tidak terlalu kompleks. Peningkatan
jumlah penduduk yang disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi juga
sifat dan ragam pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu umumnya
kurang bersifat fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam pencemaran masa
sekarang ini. Banyak pencemaran yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup, dan
banyak juga pencemaran yang bersifat secara lambat-lambat mematikan terhadap
manusia.
Berdasarkan sifat
lingkungan dan sifat pencemarannya, maka masalah pencemaran yang kita hadapi
adalah : pencemaran udara, pencemaran perairan, pencemaran suara atau
kebisingan, dan pencemaran tanah.
Dalam kesempatan kali ini
saya akan menjelaskan tentang pencemaran lingkungan .namun lebih khusus dalam
pencemaran air,dengan menggunakan metode ilmiah ,semoga bermanfaat ya bagi
kalian semua.
Definisi air
Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak
pernah murni akan tetapi selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat
tidak terlarut serta mengandung mikroorganisme atau jasad renik.Apabila
kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme yang terdapat di dalam air
melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu, sehingga
tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk air minum, mandi,
mencuci atau keperluan lainya. Air yang terganggu kualitasnya ini dikatakan
sebagai air yang tercemar.
PENCEMARAN AIR
Sebelum membahas tentang
pencemaran air kita bicarakan terlebih dahulu apakah definisi pencemaran
lingkungan itu ? Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan
hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan
lingkungan air yang dapat pula tercemar karena masuknya atau dimasukannya
mahluk hidup atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila kualitasnya turun
sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai
peruntukannya.
gambar.skema pencemaran air tanah
nampak jelas sektor yang menjadi penyebab adanya pencemaran lingkungan
Berdasarkan PP no 82 tahun
2001 pasal 8 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, klasifikasi dan kriteria
mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:
Kelas 1 : yaitu air yang dapat digunakan untuk bahan
baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang sama
Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk prasarana/
sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian
Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya
ikan air tawar, peternakan dan pertanian
Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman/ pertanian
Beberapa parameter yang
digunakan untuk menentukan kualitas air diantaranya adalah :
1.DO(Disolved
Oxygen)
2.BOD(biochemical
Demand)
3.COD(Chemical
Oxygen Demand),dan jumlah total zat terlarut
Dibawah
ini penjelasan sesuai klasifikasi dan kriteria mutu air dalam kelas 4 Sebagai
berikut:
-Dissolved Oxygen (Oksigen
Terlarut)
Yang dimaksud adalah
oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil
proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang
hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk
mikroorganisme seperti bakteri.
Agar ikan dapat hidup, air
harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg per liter atau 5 ppm (part per
million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi
bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
Apabila sungai menjadi
tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen
terlarut digunakan bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam
bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut
akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti ikan, udang dan
kerang akan mati. Lalu apakah penyebab bau busuk dari air yang tercemar? Bau
busuk ini berasal dari gas NH3 dan H2S
yang merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri anaerob.
Biochemical Oxygen Demand
BOD (Biochemical Oxygen
Demand) artinya kebutuhan oksigen biokima yang menunjukkan jumlah oksigen yang
digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan
organik dalam air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin rendah. Air
yang bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg atau 1ppm, jika B.O.D nya
di atas 4ppm, air dikatakan tercemar.
Chemical Oxygen Demand
COD (Chemical Oxygen
Demand) sama dengan BOD, yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam
reaksi kimia oleh bakteri. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan pengujian BOD.
Keunggulan itu antara lain
:
-Sanggup menguji air limbah industri yang beracun
yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri akan mati.
-Waktu pengujian yang lebih
singkat, kurang lebih hanya 3 jam
- Zat Padat Terlarut
Air alam mengandung zat
padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika
air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah
yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat
tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai
indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga
menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat D.O nya
tinggi, sedangkan B.O.D dan zat padat terlarutnya rendah.
Kandungan dalam air dalam
proses pencemaran air itu diantaranya:
1.Amonia
Amonia
adalah senyawa kimia dengan rumus nh3.Biasanya
senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun
amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi
di bumi,
amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak
kesehatan. Administrasi
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika
Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam
gas berkonsentrasi
35 ppm volume, atau
8 jam untuk 25 ppm volume. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.
Asam nitrat adalah larutan asam kuat yang mempunyai
nilai pka sebesar -2. Di dalam air, asam ini terdisosiasi menjadi ion-ionnya,
yaitu ion nitrat N03 dan ion hidronium Garam dari asam nitrat disebut
sebagai garam nitrat (contohnya seperti kalsium nitrat atau barium nitrat).
Dalam temperatur ruangan, asam nitrat berbentuk uap berwarna merah atau kuning.
Asam nitrat dan garam nitrat adalah seseatu
yang berbeda dengan asam nitrit dan garamnya, garam nitrit.
3. Fosfat
Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam
air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam
.
4.belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang s dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non metal
yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama
dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan
fungisida
5. Klorida adalah ion yang terbentuk
sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu anion (ion
bermuatan negatif) . Garam dari asam klorida HCl mengandung ion klorida;
contohnya adalah garam meja, yang adalah natrium klorida dengan formula kimia . Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na plus dan C1 minus
6. Logam berat
logam
(bahasa Yunani:
Metallon) adalah sebuah unsur kimia
yang siap membentuk ion
(kation) dan memiliki ikatan logam, dan
kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal
adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi
dan ikatan, bersama dengan metaloid
dan nonlogam.
7. gas (H2O,CO2,O2, dan CH4)
Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua
kategori yaitu:
1.Sumber Langsung
2.Sumber Tidak Langsung
Sumber Langsung
1.Sumber – sumber langsung
adalah buangan (effluent) yang berasal dari sumber pencemarnya yaitu limbah
hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik berupa buangan tinja dan
buangan air bekas cucian,serta sampah.
2.Pencemaran terjadi karena
buangan ini langsung di buang ke dalam badan air, (system) seperti sungai ,
kanal, parit atau selokan .
Sumber Tidak Langsung
1.Sumber – sumber tidak
langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya
pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah
domestik.
Sumber Pencemaran
Air secara langsung maupun tak langsung
Apa sajakah sumber-sumber
pencemaran air? Sumber pencemaran air yang paling umum adalah :
1.Limbah Pemukiman
2.Limbah Pertanian
3.Limbah Industri
Selain itu, yang terdapat
pada daerah tertentu yaitu :
1.Limbah Pertambangan
Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman
mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta
deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan
oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.
Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain,
kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan
oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai
menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar
digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang
dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses
fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Tentunya
anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih
deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari
air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal
limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.
Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen
secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau
danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan
ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau
atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang
menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan
pendangkalan.
Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida
biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan
pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat
yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok.
Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang
diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
Limbah pestisida mempunyai
aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar
dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan,
udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut
dalam air, tetapi mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam
lemak dan sel-sel tubuh mahluk hidup disebut Biological Amplification, sehingga
apabila masuk dalam rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi
adalah pada konsumen puncak. Contohnya ketika di dalam tubuh ikan kadarnya 6
ppm, di dalam tubuh burung pemakan ikan kadarnya naik menjadi 100 ppm dan akan
meningkat terus sampai konsumen puncak .
Limbah Industri
Limbah industri sangat
potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada umumnya limbah
industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18
tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan
hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan
mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat,
mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/
penyakit. Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan
cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang
mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam
kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif, dapat
mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit
dan mata, mengganggu pernafasan dan menyebabkan kanker.
Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau
yang dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Limbah yang mengandung
merkurei selain berasal dari industri logam juga berasal dari industri
kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya. Di Jepang antara tahun 1953-
1960, lebih dari 100 orang meninggal atau cacat karena mengkonsumsi ikan yang
berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar merkuri yang bearasal dari
sebuah pabrik plastik. Senyawa merkuri yang terlarut dalam air masuk melalui
rantai makanan, yaitu mula-mula masuk ke dalam tubuh mikroorganisme yang
kemudian dimakan yang dikonsumsi manusia. Bila merkuri masuk ke dalam tubuh
manusia melalui saluran pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada
ginjal sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease/ acrodynia,
alergi kulit dan kawasaki disease/ mucocutaneous lymph node syndrome.(limbah industri-tanah)
Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan seperti
batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke
luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah
menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/
kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya
senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya AIR
SADAH, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih.
Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum
semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa
menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari
bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik.
Selain pertambangan batubara, pertambangan lain yang menghasilkan
limbah berbahaya adalah pertambangan emas. Pertambangan emas menghasilkan
limbah yang mengandung merkuri, yang banyak digunakan penambang emas
tradisional atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses bijih emas. Para
penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah yang mengandung merkuri
karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki.
Biasanya mereka membuang dan mengalirkan limbah bekas proses pengolahan
pengolahan ke selokan, parit, kolam atau sungai. Merkuri tersebut selanjutnya
berubah menjadi metil merkuri karena proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri
masuk ke dalam tubuh manusiamelalui media air, akan menyebabkan keracunan
seperti yang dialami para korban Tragedi Minamata.
Karakteristik limbah
Karakteristik limbah cair
dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah aliran limbah cair yang
dihasilkan.
1.Kualitas limbah cair
diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yg diukur antara
lain sebagai berikut:
2.Parameter fisik berupa
padatan (partikel padat) yg ada dalam air (padatan total,padatan tersuspensi
dan padatan terlarut) warna bau dan temperature
3.Parameter kimia selain
berupa kadar BOD5,COD, dan TOC yang menggambarkan kadar bahan organik dalam
limbah, juga senyawa yg terkait dengan anomia bebas, nitrogen organik, nitrit,
nitrat, fosfor organik dan fosfor anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam berat
dan gas (H2O,CO2,O2, dan CH4)
4.Parameter biologis juga
merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per millimeter dalam air
limbah yg belum diolah. Jenis bakteri yg diukur adalah bakteri golongn Coli..
Mencegah atau Mengurangi
Dampak Pencemaran Air
Limbah atau bahan buangan
yang dihasilkan dari semua aktifitas kehidupan manusia, baik dari setiap rumah
tangga, kegiatan pertanian, industri serta pertambangan tidak bisa kita
hindari. Namun kita masih bisa mencegah atau paling tidak mengurangi dampak
dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya juga
akan merugikan manusia.
Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya; setiap rumah tangga sebaiknya menggunakan deterjen secukupnya dan memilah sampah organik dari sampah anorganik. Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. Pemerintah bekerjasama dengan World Bank, pada saat ini tengah mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang melakukan pengomposan sampah kota.
Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya; setiap rumah tangga sebaiknya menggunakan deterjen secukupnya dan memilah sampah organik dari sampah anorganik. Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. Pemerintah bekerjasama dengan World Bank, pada saat ini tengah mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang melakukan pengomposan sampah kota.
Beberapa manfaat
pengomposan sampah antara lain :
1.Mengurangi sampah di
sumbernya
2.Mengurangi beban volume
di TPA
3.Mengurangi biaya
pengelolaan
4.Menciptakan peluang kerja
5.Memperbaiki kondisi
lingkungan
6.Mengurangi emisi gas
rumah kaca
7.Penggunaan kompos
mendukung; Produk organik - Green Consumerism dan more sustain land use.
Penggunaan pupuk dan
pestisida secukupnya atau memilih pupuk dan pestisida yang mengandung
bahan-bahan yang lebih cepat terurai, yang tidak terakumulasi pada rantai
makanan, juga dapat megurangi dampak pencemaran air.
Setiap pabrik / kegiatan
industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk
mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.
Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisasi limbah yang dihasilkan atau
mengubahnya menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan.
Mengurangi penggunaan
bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan atau menggantinya dengan
bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Atau diharuskan membangun Instalasi
Pengolahan Air Limbah pertambangan, sehingga limbah bisa diolah terlebih dahulu
menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan, sebelum dibuang keluar daerah
pertambangan.
Dampak Pencemaran Air
terhadap Lingkungan
Dampak pencemaran air
terhadap kesehatan manusia.
Limbah cair berdampak pada
kesehatan manusia. Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung
sekali pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai
media penyalur ataupun penyebar penyakit.
Peran air sebagai pembawa
penyakit menular bermacam-macam :
1. Air sebagai media untuk
hidup mikroba patogen
2. Air sebagai sarang
insekta penyebar penyakit
3. Jumlah air bersih yang
tersedia tak cukup
4. Air sebagai media untuk
hidup vector penyebar penyakit
Dampak tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang
masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan mencemari air sungai tersebut.
Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai
peruntukkannya.
1.Akibat dari pencemaran
air adalah:
air tidak dapat
dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan maka diperlukan
pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian &
pemeliharaan sungai.
air menjadi penyebab
timbulnya penyakit.
2.Dampak Pencemaran Air
Terhadap Rantai Makanan.
Rantai makanan dalam air
akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran
yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air
tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air akan
mati karena kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar tersebut
beracun dan berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu iar, beberapa jenis
biota akan mati, sehingga keseimbangan rantai makanan terganggu. Disisi lain
akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses pembersihan diri secara alamiah
yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambat, atau dengan kata lain daya
pembersih diri sungai sangat kecil.
Dampak Pencemaran Air
terhadap Lingkungan
Pengendalian pencemaran air adalah upaya
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk
menjamin agar sesuai dengan baku mutu air.
Tujuan pengelolaan limbah
cair adalah untuk mengendalikan agar tidak terjadi pencemaran air atau
menghasilkan zero pollution ( tidak ada polutan dalam air ).
1.Pendekatan yang dilakukan
dalam pengelolaan pencemaran air mencakup pendekatan non teknis dan pendekatan
teknis .
2.Pendekatan non teknis
yang dimaksud adalah penerbitan peraturan sekaligus sosialisasi peraturan yang
digunakan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air maupun penghasil
limbah dalam mengendalikan limbah maupun mengelola limbahnya.
3.Pendekatan teknis berupa
penyediaan / pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah serta monitoring
dan evaluasi..
Penanggulangan terjadinya
pencemaran air
Untuk mencegah agar tidak
terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup
hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang
sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam
selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa
pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan
deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air
seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah
terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan
menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh
melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam
berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini
terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri.
Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka
limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan
terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap
pencemaran yang telah terjadi.
Adapun solusi dalam
pencemaran air diantaranya dalam proses
Proses Pembersihan Diri dalam Air Sungai
1.Apabila kualitas air
sungai telah kembali ke kondisi semula yaitu sebelum terjadinya pencemaran air,
maka di katakan bahwa sungai telah melakukan proses pembersihan diri.
2.Proses pembersihan atau
pemulihan diri air sungai adalah proses penguraian bahan organik, maupun
kontaminan lainnya yang ada di dalamnya secara alamiah melalui proses fisik,
kimia, & biologis.
3. Proses pemulihan
diri ada beberapa proses yaitu : proses pengenceran, pengendapan, penyaringan,
kimiawi dan biokimia.
4.Proses pengenceran :
Proses terjadinya pengurangan kadar kontaminan dalam air karena adanya
penambahan jumlah air di dalamnya.
5.Proses pengendapan :
mengendapnya partikel padatan yang ada dalam air sungai karena gaya gravitasi
bumi.
6.Proses kimia yang terjadi
biasanya di sebabkan karena adanya reaksi oksidasi, reduksi dari senyawa kimia
yang ada dalam sungai. Reaksi ini menghasilkan senyawa kimia yang stabil dan
tidak membahayakan lingkungan.
7.Proses penguraian bahan
organik ini memerlukan oksigen terlarut dan mikroorganisme . Oksigen terlarut
tersebut karena di manfaatkan untuk menguraikan bahan organik, maka kadar
oksigen tersebut akan berkurang.
8.Dengan demikian melalui
proses pengenceran, pengendapan, oksidasi reduksi, biokimia dan penyaringan,
Kadar kontaminan dalam air sungai dapat menurun. Kondisi ini di sebut daya
pembersihan diri sungai…
Pengelolaan Limbah Cair Untuk Pengendalian
Pencemaran Air
Yang di Atur dalam
Peraturan Pengelolaan Limbah
Hal yang diatur antara lain
adalah mengenai sistem penanganan limbah, baku mutu efluen limbah, baku mutu
badan air penerima, monitoring dan evaluasi, pelaporan, dan sangsi, serta
organisasi pengelola.
Peraturan yang digunakan
sebagai landasan hukum bagi pengelola dalam pencemaaran air, terutama yang
bersangkutan baku mutu lingkungan..
Pengelolaan Limbah Cair Di Kota
gambar diatas adalah bagan pengolahan limbah
domestik yang efektif
1.Sistem Penanganana Limbah
Domestik
Limbah yang berasal dari
rumah tangga, bangunan kantor, bangunan sekolah, maupun bangunan lainnya pada
prinsipnya di lokalisasi agar tidak menyebar kemana-mana.
Kita mengenal dua cara
penanganan limbah domestik di lingkungan perkotaan menurut lokasi penempatan
bak pengolahan limbah cair yaitu sistem penannganan limbah setempat dan
terpusat.
2.Skema Penangan Limbah
Cair Dengan Sistem Setempat..
Rumah Tangki Septik dan
Bidang Resapan Truk Tinja Instalalasi Pengelolahan Lumpur Tinja Beberapa Rumah
Tangki Septik Bersama Truk Tinja Instalalasi Pengelolahan Lumpur Tinja
Skema Penanganan Limbah Di Kawasan Industri Sistem
Terpusat
1. Daerah Pemukiman
2. Daerah Industri
3. Daerah Perdagangan
4. Daerah Perkantoran Bak
Kontrol Jaringan Rlool Kota Instalasi Pengelolaan Limbah Cair Badan Air
Penerima
Sistem Penanganan Limbah Industri
Penanganan Limbah Industri
Sistem Setempat
-Sekitar tahun 1970 limbah
industri ditangani dengan membuat instalasi pengolahan limbah industri di
tempat (end of pipe). Model ini disebut sebagai penanganan limbah industri
dengan system setempat. Pengolahan terhadap limbah industri ini memerlukan
biaya yang tidak kecil,sehingga brepengaruh terhadap harga jual barang
produksinya.
-Kemudian para industriawan
melakukan berbagai upaya,agar limbah yang dihasilkan sesedikit mungkin dan
dengan memanfaatkan kembali limbah yang ada. Cara ini disebut dengan istilah produksi bersih
Skema Penanganan Limbah Di Kawasan Industri
Sistem Terpusat.
Industri A Industri B
Industri C IPAL Industri Industri E Industri D Pengelolaan Pendahuluan sungai
Produksi bersih didefinisikan sebagai
strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif,proaktif,terpadu dan
diterapkan secar kontinyu pada setiap kegiatan mulai dari hulu sampai dengan ke
hilir yang terkait dengan proses produksi terhadap suatu produk barang atau
jasa.
Tujuannya adalah untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya
prncemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah mulai dari sumbernya
sehingga dapat memperkecil resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia
serta kerusakan lingkungan.
Pencegahan pencemaran
adalah upaya dalam mencapai produksi bersih. Dalam konsep ini limbah
didefinisikan sebagai sumber daya yang tidak pada tempatnya.
Analisis:pada intinya
setiap pencemaran lingkungan itu adalah faktor penunjang kerusakan alam yang
mampu mengganggu kestabilitas kehidupan dalam ekologi kehidupan dan lingkungan.
Kesimpulan :
1.Menurut saya pencemaran air
itu sangat merugikan kita khususnya sebagai manusia yang seharusnya menjaga
alam ini agar selaras,seimbang dan terkntrol didalam kehidupan,jikakerusakan
dan pencemaran air ini berlangsung beragsur angsur maka ya kerusakanlah yang
jadi bayang kita dan mungkin hanya jadi tangisan dan beribu ribu pertanyaan
cucu kita kelak...
Jadi ada pepatah cintailah
lingkungan seperti kau mencintai dirimu sendiri..
Semoga bermanfaat ya :
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Amonia
id.wikipedia.org/wiki/Asam_nitrat
http://dewienvironmental.blogspot.com/2010/03/pengelolaan-limbah-cair-untuk
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_lotus
http://mazara30.wordpress.com/2012/04/13/dampak-pencemaran/